Senin, 05 Desember 2011

Stimulasi Prenatal

STIMULASI PRENATAL

Masa kehamilan trimester I (3 bulan) merupakan fase yang paling rentan yaitu ketika pembentukan sel-sel tubuh pada bayi. Oleh sebab itu disarankan pemakaian obat-obatan secara terus menerus sebaiknya dihindari karena hal tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan dampak ringan dari berbagai penyakit yang muncul pada janin adalah salah satunya yaitu keguguran ataupun akibat yang sangat signifikan bisa berupa cacat bawaan hingga kematian.
Salah satu contoh perilaku yang sering kita jumpai yaitu seroang perokok pasif, dampaknya adalah menyebabkan cacat pada bawaan, krn kandungan asap yang dihasilkan dari sebatang rokok kandungannya adalah sama dengan zat CO2 pada asap kendaraan.
Bagian dari janin yang mampu menyaring gangguan dari lingkungan luar adalah placenta. Namun placenta tersebut tidak sepenuhnya mampu menyaring gangguan tersebut, ada beberapa zat kimia yang yang masih bisa menembus placenta.
Pada umumnya pada usia kehamilan yang memasuki masa trimester II & III, janin sudah mulai menguat dan tidak lagi terlalu terpengaruh oleh gangguan dari lingkungan luar, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa pengaruh dari lingkungan luar tersebut masih ada bagi janin tersebut. Dan yang perlu diingat adalah pada masa kehamilan ibu tidak diperkenankan bekerja terlalu keras karena akan berdampak pula pada kesehatan janin.

Pemberian Stimulasi Pralahir
            Penelitian yang dilakukan oleh Verny T. & Kelly J. secara garis besar mengungkapkan bawasanya pada masa pralahir bayi sebenarnya sudah mampu mendengar dan merasakan apa yang terjadi dengan san ibu, baik dalam kondisi menyenangkan ataupun tidak menyenangkan.
            Berasarkan penelitian tersebut terlihat juga bahwa konsep paradigma yang dimiliki sebagian orang tua khsusnya pada zaman dulu mengibaratkan bahwa bayi didalam kandungan adalah layaknya berada pada sebuah ruang tunggu yang hanya menunggu datangnya waktu kelahiran. Namun pandangan atau paradigma masa kini justru berbeda dan mengibaratkan bahwa bayi yang ada dalam kandungan adalah dikondisi berada pada sebuah ruang kelas dan didalam kandungan tersebut bayi sedang belajar serta mengeskplorasi setiap kejadian yang kemudian direkam dan direfleksikan ketika bayi tersebut sudah lahir.

Metode Pendidikan Janin
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa paradigma ruang kelas mengkondisikan bayi dalam kandungan tersebut selalu belajar dan merekam setiap suara dan kejadian dari lingkungan luar.
Adapun beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam metode pendidikan janin :
  • Memberi stimulasi pada sel-sel otak
  • Janin diberi kesempatan untuk mengaktifkan dan memanfaatkan sel-sel otaknya sejak sebelum lahir
  • Tingkat kecerdasan tidak bergantung pada besarnya volume otak, namun lebih kepada seberapa banyak bayi tersebut dapat belajar hal apapun ketika dalam kandungan
  • Besarnya volume otak ditentukan oleh gen
Metode yang paling tepat dan aman dalam membentuk bayi agar menjadi individu yang cerdas adalah stimulasi otak dan juga didukung dengan rekayasa gizi atau pemberian suplai gizi yang cukup agar perkembangan bayi juga lebih baik.

Stimulasi
            Pemberian stimulasi terbaik pada usia prenatal adalah dengan memperdengarkan suara yang halus atau alunan musik klasik kepada bayi. Karena dalam usia ± 3 bulan, pembentukan struktur pendengaran bayi sudah sempurna dan siap menerima stimulus suara dari luar. Bersamaan dengan itu pula, otak mampu menterjemahkan setiap rangsangan suara yang masuk dan terdengar oleh bayi tersebut.
            Berkaitan dengan stimulasi, otak pada bayi memiliki frekuensi. Apabila diberi frekuensi tertentu maka otak akan bekerja dengan optimal dan secara otomatis seluruh fungsi organ akan berjalan sempurna. Dampak positifnya adalah aliran darah berjalan dengan lancar, tekanan darah menjadi normal dan pasokan oksigen menjadi besar.
            Otak bayi diberi alunan musik lembut dengan getaran ± 15 Hz dengan tujuan agar mampu menangkap gelombang suara ayah dan ibunya, jadi ketika sudah lahir maka bayi tersebut mampu mengenal dan membedakan suara ayah dan ibunya.

Paduan Stimulasi
            Seperti yang telah tertulis pada poin sebelumnya bahwa stimulasi merupakan hal penting dalam perkembangan kecerdasan bayi ketika dalam kandungan.
Adapun paduan stimulasi yang baik diberikan pada bayi adalah :
  • Suara
  • Rabaan
  • Relaksasi
  • Aroma terapi
Tujuan dari pemberian paduan stimulus tersebut adalah lebih kepada rasa pemberian sensasi rasa nyaman dan tenang pada otak bayi sehingga dapat mencapai optimalisasi yang baik dan dapat berkembang dengan maksimal.

Stimulasi Negatif
            Apabila ada stimulasi positif tentunya juga ada yang disebut dengan stimulasi negatif. Stimulasi negatif disini sebaiknya tidak terjadi kepada ibu hamil yang nantinya akan berdampak pula pada perkembangan bayi tersebut.
            Pada umumnya stimulasi negatif tersebut dihasilkan akibat dari stress yang dirasakan oleh si ibu. Ketika ibu merasakan tekanan atau stress, ibu mengeluarkan hormon kortisol dan secara otomatis bayi dalam kandungan juga merasakan dampak dari keluarnya hormon kortisol yang dihasilkan oleh si ibu yang mengalami stress tersebut. Dalam perjalanannya hormon kortisol tesebut masuk melalui pembuluh darah hingga akhirnya masuk ke placenta janin dan membuat janin juga mengalami stress.
            Jika ibu tersebut mengalami stress secara terus menerus otomatis hormon kortisol yang dihasilkan akan terakumulasi dan menjadi banyak. Akibatnya janin terkondisikan dengan kortisol yang tinggi dan ketika bayi sudah lahir nantinya maka anak akan menjadi mudah stress seperti yang dirasakan olhe ibunya.
            Oleh sebab itu ibu diusahakan untuk menghindari adanya stressor yang dapat memicu timbulnya stress dengan cara mempersiapkan masa kehamilan dengan baik agar siap juga dalam menghadapi berbagai kendala yang muncul ketika dalam masa kehamilan dan juga mempersiapkan diri agar menjadi orang tua yang baik dan bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar